KANDIS(Cakapriau.com) – Munculnya pemberitaan disejumlah media online dengan menyudutkan nama Puji Efendi Saragih & J. Sitorus sebagai diduga kerap melakukan pemerasan hingga menimbulkan keresahan di lingkungan sekolah, membuat Puji Efendi Saragih angkat bicara.
Rabu, (08/06/’22), dengan lugas Puji Efendi Saragih angkat bicara,
“Sebagai sesama kuli tinta seharusnya paham benar akan kode etik jurnalis, boleh punya rasa iri tapi di segi positif. Kalau iri melihat kami atas nama PWK lebih dikenal dikalangan masyarakat kandis, seharusnya meniru dengan cara elegan bukannya berusaha untuk menjatuhkan citra yang sudah di bangun oleh PWK,” ujar Puji Efendi Saragih, Ketua PWK.
Untuk Kandis sendiri, beragam organisasi kewartawanan ada dari SPI, SPRI juga FWKS,
“sah-sah saja orang bergabung dan membuat atau membentuk serikat, selagi tidak ada yang merasa dirugikan ya silahkan atau kalau memang ada UU yang membunyikan larangan berserikat tolong beritahukan pada saya,” tambahnya.
Untuk wilayah Kecamatan Kandis, Nama PWK memang sudah diakui bahkan salah satu Kepala Sekolah terkait pemberitaan miring yang menerpa sudi untuk membuat pernyataan yang berbunyi,
“Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya terkait pemberitaan disalah satu media online yaitu disebutnya nama oknum Wartawan Puji Efendi dan J Sitorus telah melakukan pemerasan Kepala Sekolah yang saya sebagai pimpinannya di sekolah tersebut. Dengan ini saya menyatakan bahwa saya dengan wartawan yang namanya disebut diatas adalah mitra kerja yang baik dan tidak pernah diperas atau dirugikan. Demikian surat pernyataan ini dibuat tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” tulis Aliman SPdi, Kepsek SMP Negeri 4 Kandis.
Disinggung dengan telah beredarnya pemberitaan yang terkesan menyudutkan sebelumnya, J Sitorus selaku Sekretaris PWK mewakili Puji Efendi nyatakan beriklas diri,
“Serahkan saja pada Yang Kuasa, biarkan orang-orang yang menilai. Semoga saja hal ini dapat menjadi pemicu kesadaran dari para pewarta yang menuliskan tudingan hal-hal buruk tentang PWK. Ada peribahasa, orang iri tanda tak mampu. Tapi ingat, saya tekankan agar kiranya ini adalah perihal terakhir upaya untuk menjatuhkan PWK. Silahkan nyalakan lilin mu untuk menerangi tanpa harus mematikan lilin orang,” tegas J Sitorus.(Jhoni/Tim)