PEKANBARU (CakapRiau.com) – Rumah warga Suku Laut di Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) porak poranda diterjang ombak laut setinggi 3 hingga 4 meter, Kamis (9/12/2021).
Ada beberapa rumah warga yang terdampak, namun satu rumah warga mengalami kerusakan yang sangat parah. Kerugian masyarakat tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Presiden Bangsa Orang Laut Sedunia, PRj Haryono Maha Seri Bijawangsa menjelaskan, bahwa pemukiman warga suku laut tersebut diterjang ombak sekitar pukul 12.15 WIB.
Menurut Haryono, ombak menerjang pemukiman secara tiba-tiba. Ombak laut tinggi terjadi akibat musim angin utara atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan meno utaru.
“Angin utara dari Desember sampai Februari. Tapi tahun ini itu gelombang paling tinggi dari biasanya,” jelasnya, Sabtu.
Sebagai petinggi suku, dirinya bersyukur tidak ada korban dalam insiden tersebut. Dia berharap bantuan pemerintah karena warga sangat membutuhkannya.
“Rumah-rumah di sana panggung, ketinggian ombak sekarang 8-7 meter dan sampai ke permukiman 3-4 meter,” kata Haryono.
Sementara itu Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal mengatakan, ombak tersebut menyapu rumah warga hingga mengalami rusak parah.
Edy mengaku telah berkoordiansi dengan BPBD Inhil dan kepala desa setempat.
“Di dalam 1 rumah itu, ada orang yang menghuni. Mereka mengungsi sementara di rumah keluarganya,” ujar Edy.
Dia menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam tersebut. Namun, kerugian warga diperkirakan mencapai Rp100 juta.
Ombak tinggi dan angin kencang itu menerjang permukiman Suku Laut yang berada di tepian laut di Indragiri Hilir. Rumah panggung yang berdiri di atas laut itu seketika porak-poranda.(PI/CKR)