BENGKALIS (Cakap Riau.com ) – Kabupaten Bengkalis sebagai penyumbang atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) terbanyak untuk kontingen Provinsi Riau pada helat akbar PON di Papua, bulan Oktober 2021 mendatang. Dari total 176 atlet yang dikirim Riau, 50 atlet diantaranya berasal dari Bengkalis.
Hal itu disampaikan Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau, Deni Ermanto, pada Rapat Kerja KONI Bengkalis Tahu 2021 yang digelar secara virtual di kantor KONI Bengkalis, Senin (26/7). Patut menjadi kebanggan Pemkab Bengkalis, KONI dan seluruh lapisan masyarakat atas prestasi yang telah diukir atlet-atlet Bengkalis.
“Beberapa cabang olahraga Bengkalis memang menjadi gudangnya, seperti Anggar yang pada PON di Jawa Barat beberapa tahun lalu atlet Anggar dari Bengkalis berhasi merih medali emas. Dan kini cabor Anggar di Bengkalis ini menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan pembinaan dan prestasi secara nasional,” sebut Deni.
Selain PON yang akan digelar pada bulan Oktober 2021, pada tahun 2022 mendatang juga akan digelar helat akbar Pekan Olahraga Provinsi Riau di Kuansing. Sebagai pemegang juara umum dua kali berturut-turut, Bengkalis memiliki kerja atau beban cukup berat
“Dengan pola latihan dan pembinaan yang tepat, bukan mustahil bagi Bengkalis untuk kembali meraih dan mempertahankan gelar juara umum,” ungkapnya.
Apalagi kata Deni, jumlah cabang olahraga yang bernaung di bawah KONI Kabupaten Bengkalis cukup banyak, sehingga kontingen Bengkalis bisa tampil di semua cabor yang dipertandingkan.
“Salah satu strategi untuk bisa bertanding dan menang dalam setia gelaran multy even adalah mengkikuti semua cabang olahraga yang dipertandingkan. Bengkalis memiliki modal itu, karena sangat banyak cabor yang bernaung di bawah KONI Kabupaten Bengkalis. Terbukti saat Poprrov di Kampar, Bengkalis tampil di 23 cabor yang dipertandingkan,” sebut Deni.
Di kesempatan yang sama, Bupati Bengkalis diwakili Sekrearis Daerah, H Bustami menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan atlet-atlet menjadi bagian kontingan Riau saat PON di Papua Otober mendatang.
“Dari total 176 atlet Riau, 50 atlet berasal dari Bengkalis, artinya atlet kita mendominasi dibanding daerah lain sekitar 35 persen. Semua ini tentunya tidak terlepas dari kita semua terutama para atlet, dan sangat-sangat membanggakan Kabupaten Bengkalis,” sebut Sekda.
Terkait diundurnya Porprov Kuansing hingga tahu 2022 mendatang, Sekda berharap kondisi tersebut harus disikapi positif oleh KONI dan Penkab cabor yang ada di Bengkalis,” Jeda waktu yang panjang ini mari kita jadikan kesempatan untuk terus menigkatkan latihan serta evaluasi bersama untuk tetap mempertahankan juara umum,” pesan sekda.
Terkait dengan rapat kerja KONI kata sekda, dirinya berharap mampu menghasilkan rumusan-rumusan demi kemajuan dan peningkatan prestasi olahraga di Kabupaten Bengkalis.
Banyak rekomendasi rapat kerja hasil dari plagiasi dan reflikasi program-program sebelumnya. Hal semacam itu memang tidak salah kata Bustami, tapi program tidak berkelanjutan alias jalan di tempat.
“Hendaknya rapat kerja menghasilkan rumusan dan target capaian lebih bagus berinovasi dalam pengembangan organisasi KONI itu sendiri. Sekali kali pesankan, hendaknya raker ini menghasilkan rekomendasi bagi peningkatan prestasi olahraga kita kedepan,” ungkapnya.
Sebelum itu, Ketua KONI Kabupaten Bengkalis, Darma Firdaus S menyampaikan, bahwa rapat kerja KONI adalah pengejawantahan dari AD/ART KONI yang mengharuskan digelar satu tahun sekali. Reker pada intinya membahas laporan kegiatan satu tahun lalu dan rencana kegiatan satu tahun akam datang.
Pria yang akran disapa Ucok ini menyampaikan beberapa agenda yang akan dibahas selama rapat kerja, antara lain persiapan Porprov di Kuansing, membahas anggota baru (cabor) dan lainnya.
Ucok juga menyampaikan permohonanya agar KONI Provinsik Riaum rapar kerja dalam hal penetapan jumah cabor yang akan dipertandingkam pada Porprov di Kuansing, Ucok menyarankan agar jumlah cabor yang dipertandingkan sama dengan jumlah saat porprov Kampar, 23 cabor.(PI/CKR)