KUANSING (CakapRiau.com) – Komunitas Kuansing Bacarito dan Mahasiswa Kukerta Universitas Riau Balik Kampung Desa Saik, yang berkolaborasi ini menggelar edukasi sejarah kepada kaum milenial.

Kegiatan dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76 diikuti oleh OSIS SMPN 5 Kuantan Mudik, Kepala Sekolah SMPN 5 Kuantan Mudik, Majelis Guru, Tim Kuansing Bacarito, Kukerta UR balik Kampung Desa Saik, Kuansing.

Dalam edukasi ini, mereka mengajak untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sekarang ini, bagaimna sejarah Agresi Militer Belanda Ke II dalam mempertahankan Kemerdekaan di Lubuk Jambi.

Edukasi cerita yang dibungkus dengan konsep yang menarik ditampilkan dalam bentuk slide di ruangan Serbaguna SMPN 5 Kuantan Mudik.

Komunitas Kuansing Bacarito menceritakan, bahwa dahulunya Masyarakat Lubuk Jambi memberikan perlawanan kepada penjajah untuk mengusir dan memukul mundur para penjajahan yang memakai Tank besi yang ingin menguasi kembali Nogori Lubuk Jambi.

Dalam sejarahnya, kejadian ini tepatnya di daerah Bukit Pedusunan (kebun Nopi). Peserta pun sangat antusias dalam mengikuti acara ini.

Kepala Sekolah SMPN 5 Kuantan Mudik, Rusdi S.Pd dalam memberikan sambutannya mengucapkan terima kasih kepada komunitas Kuansing bacarito dan Kukerta UR Desa Saik.

“Ini merupakan suatu acara kolaborasi yang edukatif yang diisi oleh orang hebat mahasiswa, sudah sepantasnya kita bersyukur atas perjuangan sebelumnya kita masih bebas berpikir dan mengeluarkan berpendapat,” kata Rusdi, Sabtu (14/08/2021).

Di kesempatan itu, Ketua Kuansing Bacarito Dzikri Maulana Muhammad S.Ds,s mengatakan, bahwa sejarah akan memberikan pelajaran, karena bukan hanya sebuah dokumen masa lalu, namun sejarah adalah cermin masa depan yang pada akhirnya akan menjadi panduan jalan dan kesaksian pada generasi saat ini.

Alumni Universitas Telkom Indonesia ini mengungkapkan, bahwa kita perlu menghargai dan mewarisi semangat hidup dan semangat juang para leluhur.(rls/CKR)