Rohul,Cakapriau.com-Kasus kekerasan terhadap anak di dunia pendidikan kembali terjadi lagi,salah seorang orang tua murid merasa tak terima atas perlakuan kasar tindakan penamparan terhadap siswa yang dilakukan kepala sekolah di SMPN Islam Teknologi Rambah Kabupaten Rokan Hulu hingga berujung kasus tersebut akan dilaporkan ke pihak terkait,Senin(13/3/2023).
Kepada wartawan Jefrizal mengatakan, peristiwa penamparan terhadap anaknya itu terjadi pada Jumat 10 Maret 2023 kemarin,dimana oknum Kepsek tersebut emosi lantaran kaki meja yang diangkat anaknya bersama teman sekolah patah.
“Pertama anak saya disuruh mengangkat meja bersama temannya, karena meja terlalu berat sehingga tak terangkat dan jatuh, lalu kaki mejanya tersebut patah. Kemudian alasan oknum Kepsek itu menampar anak saya, bahwa anak saya melambaikan tangan nya ke ustadzah Namun setelah di konfirmasi ke ustadzah tidak membenarkan hal tersebut,ungkap Jefri.
Jefrizal yang akrab dipanggil ucok itu mengaku sangat kecewa atas perbuatan oknum Kepala SMPN Istek Rambah tersebut. Karena menurutnya, menghukum anaknya yang saat ini berada di kelas VIII (8) itu dengan cara menampar bagian pipi dan mendorong kening tidaklah pantas dilakukan oleh seorang pendidik.
“Kami tidak terima anak kami dihukum dengan cara ditampar. Kami mengantarkan anak kami ke SMPN Istek itu supaya anak kami di didik dengan baik. Tetapi kalau dengan cara ditampar kami pun bisa mendidiknya dirumah. Karena menurut kami, tidak ada lagi peraturan di sekolah untuk mendidik anak dengan cara menampar atau dengan cara kekerasan,” tegasnya.
Wali siswa itu meminta dan berharap kepada instansi terkait yaitu Dinas Pendidikan supaya mengambil tindakan tegas tehadap oknum kepala SMPN Istek Rambah . “Informasi yang kami terima dan kami dengar oknum Kepala SMPN Istek Rambah ini tidak sekali dua kali ini lagi menampar siswanya,” ucap Jefrizal.
Kepala SMPN Istek Rambah Ismail didampingi Bagian Keamanan dan Komite Sekolah saat dikonfirmasi mengaku gagal mendidik siswa tersebut sehingga sampai terdorong melakukan hal itu. Dia juga mengatakan bahwa catatan hitam terhadap siswa itu disekolah juga banyak.
“Sebelum kejadian ini, kami dari pihak sekolah sudah pernah memanggil orang tua siswa itu terkait tingkah laku anaknya sehari-hari seperti. melempar bola lampu bersama teman nya hingga pecah dan sewaktu di asrama ketahuan pasal film porno,seperti vulgar Kami sudah pernah memanggil ortu siswa tersebut, namun tidak mendukung sekolah dan tetap membela anaknya,” ucap Ismail.(Jefri)